My Adorable Girl (Shin Hye’s Story) Part 7

Poster by: americadoo @ Poster Channel

Title: My Adorable Girl(Shin Hye’s Story) Part 7

Casts: Cho Kyuhyun, Park Shin Hye, Goo Hye Sun, Yoon Eun Hye, Kim So Eun

Disclaimer: The casts are Korean figures… but THE STORY IS MINE!!!! DON’T COPY PASTE.

Happy Reading… sorry for typos.. I am waiting for ure comments yaaa ^^

Happy Wedding Anniversary buat suamiku sayang… terimakasih karena sudah menjadi milikku selama 5 tahun ini… I♥u
This FF is dedicated for us

*
*
*

Shin Hye’s POV

Aku terpaku….

Tatapan matanya yang tajam menembus diriku. Membuatku merasa sesak kehilangan udara.
Dan meningkatkan aktivitas jantungku di luar batas kewajaran.

Deg…
Deg…
Deg….

Aku pasti memerah sekarang. Segera kupalingkan wajahku. Membuat jemarinya yang tadi mengelus pipiku seketika menjauh.

“Shin Hye?”

Tolong… kenapa dia melakukan itu? Jangan tatap aku seperti itu….

“Ehm… lebih baik kau istirahat dulu Kyu.. aku… aku mau keluar sebentar” ujarku padanya sembari bangkit dari kursiku.

Namun dengan segera tangannya memegang tanganku erat. Gelenyar panas seketika mengaliriku.

“Jangan pergi… tetaplah di sini bersamaku” pintanya.

Tolong… jantungku…

“Kyu… aku mau kembali ke hotel… aku mau mandi.. berganti pakaian.. dan kau juga butuh istirahat… aku tidak ingin mengganggumu dengan berada di sini”

Dia terdiam sejenak… kemudian senyum tipis muncul di bibirnya. Tanpa melepas peganggannya dariku.. dia meraih handphone nya dengan tangan yang sebelah dan tampak mengetikkan sesuatu di sana

Selepas itu dia meletakkan kembali ponsel tersebut seraya berkata
“Beres… nah Shin Hye… kau akan tetap di sini…”

Mataku membulat. Kenapa dia masih belum mengerti juga?

“Kyu… aku harus pulang… aku harus berganti pakaian” ujarku sembari mencoba melepas genggamannya.

Namun Kyuhyun tetap menggeleng dan makin memegangiku erat.

“Apa kau pikir aku akan membiarkanmu kembali ke hotel malam-malam begini? Lupakan!”

Oke ini konyol.

“Aku bisa naik taxi Kyu… aku bisa pulang sendiri… dan ini masih belum larut…”

Kyuhyun merengut sekarang.

“Bisakah kau berhenti bertingkah absurd Park Shin Hye? Tolong… aku mohon.. tetaplah di sini bersamaku.. aku sudah mengurus semuanya. Sebentar lagi akan ada yang mengantar pakaian dan perlengkapan mandi untukmu. Jadi kau tidak perlu kembali lagi ke hotel… kau harus tetap di sini”

“Cho Kyuhyun! Astaga… jangan… kau tidak perlu melakukan itu” Tentu saja aku kaget mendengar hal barusan.

Namun Kyuhyun kini memegang tanganku dengan kedua tangannya seraya menatapku dalam-dalam.

“Shin Hye.. please… stay with me”

Kupandangi perban yang melilit kepalanya. Lalu turun jatuh menatap matanya. Dan pada saat itulah aku tahu bahwa aku tidak bisa menolak.

Akupun mengangguk pelan.

Senyumnya merekah lebar. Lalu ditariknya jemariku dan menanamkan kecupan lembut di punggung tanganku.

Tuhan..aku akan jatuh… aku meleleh… aku.. ah… otakku kosong!

Apa yang terjadi denganku? Ada apa dengan perasaanku?
Aku pasti sudah gila.

Karena meskipun aku bersikeras menyangkalnya, kenyataannya adalah aku merasakan perasaan itu lagi.

Ya….

Perasaan yang sama yang tiba-tiba muncul saat dia menolongku di taman waktu SMA dulu.. ketika kami bertemu untuk pertama kalinya.

Aku kembali merasakannya….

Well… mungkin lebih parah.

*******

Author’s POV

Shin Hye merengut memandangi Kyuhyun yang sedang menyetir. Saat mata laki-laki itu bertemu dengannya, Kyuhyun menyeringai.

“Ada apa Shin Hye?”

Shin Hye memutar bola matanya jengkel.

“Aku tidak percaya kau sekeras kepala ini Cho Kyuhyun..”

Seringai Kyuhyun bertambah.

“Aku? Keras kepala?”

“Tentu saja kau keras kepala!! Aissh… apa kau tidak berpikir? Kau masih butuh perawatan…. kau masih belum sembuh total… seharusnya kau tetap di rumah sakit untuk istirahat… Tetapi apa yang kau lakukan?? Mengajakku jalan-jalan?!”

“Kau tidak suka jalan-jalan?”

Shin Hye mengerucutkan bibirnya
“Kau masih sakit Kyu!”

“Aku tidak sakit lagi Shin Hye…. dokter kan sudah bilang luka ku tidak parah….. lagipula…. bersamamu…aku merasa jadi lebih baik” ujar Kyuhyun lembut.

Kontan pipi Shin Hye memerah. Pada akhirnya gadis itu lebih memilih diam daripada mendebat Kyuhyun lagi.

Ya… sebelum jantungnya meledak lebih parah lagi.

Shin Hye diam-diam melirik Kyuhyun. Sedari tadi namja itu terus menerus tersenyum. Aneh… padahal beberapa hari terakhir ini dia bersikap acuh tak acuh…

Shin Hye menghela nafas “Hah… entah apa lagi yang dia rencanakan kali ini” pikir gadis itu was-was

Kyuhyun tertawa

“Apakah kau takut aku merencanakan hal-hal yang buruk padamu Hye-ya?”

Wajah Shin Hye merah padam. Agaknya suara tadi bukan hanya keluar dari dalam pikirannya. Tetapi juga dari mulutnya.

Cerdas sekali Shin Hye….

“Aku patut khawatir bukan…. mana tahu kau akan kembali membullyku seperti waktu SMA dulu” tukas Shin Hye

“Hei… hei.. astaga…. kau masih mengingat hal itu Hye-ya?”

“Tentu saja…. masa-masa tidak menyenangkan seperti itu kan memang susah sekali dilupakan….” ucap Shin Hye asal.

Kyuhyun terdiam. Sejenak senyumnya menghilang. Namja itu pun menatap Shin Hye yang terpekur memandangi jendela.

“Mianhae”

Satu kata itu membuat Shin Hye terkaget. Gadis itu sontak menoleh ke arah Kyuhyun yang kini sedang menatap jalanan.

“Maafkan aku karena dulu sering menyusahkanmu Hye-ya… aku melakukan itu karena……”

Kyuhyun mengatupkan mulutnya. Terlihat enggan melanjutkan kata-kata. Sementara Shin Hye tampak menatap namja itu… menanti

“Ya… karena waktu itu kau cukup menyenangkan untuk diganggu Hye-ya.. hahaahaha aduh!!”

Shin Hye kini memukuli lengan Kyuhyun dengan beringas

“Hahaha… ampun Shin Hye… ampun… arggggh…!!”

Shin Hye terkesiap

“Astaga! Kyu… maafkan aku… maaf… apa kau baik-baik saja… kau kesakitan?”

Kecemasan Shin Hye bertambah saat Kyuhyun masih terus memegangi kepalanya.

Lalu…. laki-laki itu menyeringai jahil.

“Ha?! Kau… aisssh!!”

“Hahahahaha”
Kyuhyun kembali tertawa.

Shin Hye bersedekap sambil menatap Kyuhyun jengkel.

“Mian… Hye-ya… ayolah… jangan cemberut seperti itu…” bujuk Kyuhyun

Shin Hye tersenyum sinis

“Jadi… kita akan kemana sebenarnya?” Tanya Shin Hye pada akhirnya. Kyuhyun tersenyum penuh arti.

“Sebentar lagi kau akan tahu Hye-ya” ujarnya lembut.

Shin Hye memutuskan untuk kembali menatap jendela. Samar-samar senyum terbentuk di bibir gadis itu.

Sebenarnya ini semua menyenangkan.

Dan ngomong-ngomong…. sedari tadi Kyuhyun memanggilnya dengan “Hye-ya” dan jujur… itu membuat hatinya menghangat.

*******

“Tapdong?” Shin Hye menatap Kyuhyun tidak mengerti. Setelah namja itu keluar dari dalam mobil

“Kau pernah ke sini?” Kyuhyun kembali bertanya.

“Kira-kira tiga hari yang lalu… aku penasaran mendengar pasar tradisional yang terkenal ini… ya.. jadi aku mengunjunginya… kau tahu… sekalian berbelanja…”

Kyuhyun menaikkan alis. “Kenapa aku tidak tahu kalau kau pergi ke sini?”

Shin Hye mendengus. “Tentu saja kau tidak tahu… kau terlalu sibuk dengan Hye Mi… kau bahkan jarang berbicara padaku.. daripada aku bosan.. ya lebih baik aku jalan-jalan”

Kyuhyun menatap Shin Hye penuh arti. Membuat gadis itu gelagapan.

“Jadi ini tempat yang ingin kita kunjungi?” Tanya Shin Hye.

“Bukan… tapi aku lapar.. yuk kita cari makanan, kajja” ajak Kyuhyun sambil menggenggam tangan gadis itu dan terus melangkah.

Shin Hye terkesiap. Dia melirik tautan genggaman Kyuhyun pada jarinya. Dan itu membuat jantungnya kembali berdetak tidak wajar.

Sambil terus berjalan…. Kyuhyun kembali bertanya. “Jadi Hye-ya… apa kau pernah ke Jeju sebelumnya?”

“Pernah… tapi itu dulu sekali.. saat aku masih kecil” Shin Hye terdiam sejenak tampak mencoba mengingat-ingat sesuatu “Mungkin saat itu aku masih berumur 5 tahun… waktu itu aku, appa dan eomma berlibur di sini. Yah….. karena aku masih kecil… aku jadi tidak terlalu ingat saat-saat itu” jawab Shin Hye sambil tertawa.

Kyuhyun tertegun. Kemudian dia bergumam pelan “Jadi tidak ingat ya…”

“Hah? Kau bilang apa?”

Kyuhyun menggeleng “Aniya… hei kita makan di sana saja… kudengar toppoki di tempat itu enak sekali” ajaknya

Shin Hye mengangguk semangat “Benar! Aku sudah mencobanya… dan rasanya luar biasa… hehehe tapi porsinya sangat banyak… aku kadang menyesal karena tidak mampu menghabiskannya..aku kekenyangan…”

Kyuhyun tersenyum saat melihat Shin Hye yang terus menerus berbicara tanpa henti.

Kemudian mereka tiba di depan warung toppoki. Pengunjungnya sangat banyak. Mereka bahkan sampai harus mengantri untuk masuk ke dalam.

“Yah… ramai lagi… kau tahu Kyu.. waktu itu aku sampai harus mengantri selama setengah jam… tapi mau bagaimana lagi… toppokinya kan… hei… hei Kyu… kau mau kemana?!” Shin Hye terkejut melihat Kyuhyun kini meninggalkannya dan memotong antrian untuk masuk ke dalam warung.

Wajah pengunjung lain merengut masam.. “aisssh… ada apa sih dengan orang itu.. apa dia tidak tahu apa itu mengantri?” Gerutu Shin Hye dalam hati.

*******

“Kau kelewatan sekali Kyu… aisssh….”

Kyuhyun tertawa. “Apanya yang kelewatan Hye-ya?”

Shin Hye menunduk… tampak malu mendongakkan kepalanya. “Apa kau tidak sadar? Kau tidak lihat tatapan membunuh pengunjung yang sedang antri itu? Aigoo… aku malu sekali. Seumur-umur aku tidak pernah menerobos antrian” kini gadis itu menenggelamkan wajahnya di belakang buku menu.

Namja yang duduk di sebelahnya itu pun menyeringai “Jadi kau mau mengantri Hye-ya?”

“Cih…Kau tidak tahu kesenangannya berada di dalam antrian kalau kau terus seperti ini. Aku jadi penasaran… berapa banyak uang yang kau keluarkan merayu pemilik warung ini untuk menerobos antrian” tukas Shin Hye.

Kyuhyun sejenak berpikir… “Tidak terlalu besar… dan sebenarnya bukan itulah alasan utama mereka mengizinkan kita masuk tanpa harus mengantri lebih dulu”

Kening Shin Hye berkerut. “Tapi apa?”. Kyuhyun tidak menjawab. Dia hanya mengedipkan matanya sambil kembali menyeringai.

Tak lama kemudian datanglah seorang wanita paruh baya sambil membawa baki berisi mangkuk toppoki dan air minum. Dia memandangi Shin Hye dan Kyuhyun sambil tersenyum.

“Ini pesanan anda tuan, nyonya… selamat menikmati” ujarnya seraya meletakkan baki itu di atas meja Shin Hye dan Kyuhyun. “Gamsahamnida” ujar Kyuhyun.

Tapi sebelum wanita itu pergi, dia menatap Shin Hye sembari tersenyum tulus “Kuharap anda dan kehamilan anda selalu sehat nyonya… semoga keluarga kalian terus berbahagia” ujarnya. Kemudian dia pergi.

Shin Hye tercengang. Bingung. Kehamilan…? Hamil?

Gadis itu akhirnya sadar

“Mwo?! Aniya… ahjumma! Aku tidak…. aku bukan…”

“Shin Hye… sudahlah…” ujar Kyuhyun sambil menutup mulut gadis itu dengan tangannya.

Gadis itu pun memelototi Kyuhyun sembari melepas tangan Kyuhyun dengan paksa. “Sebenarnya apa yang sudah kau katakan pada mereka!? Hamil!?? Apa maksudmu!!? Astaga!”

Kyuhyun menyumpit toppokinya dan memakannya dengan lahap “Uwa! Lezat sekali… Hye-ya.. makanlah ini benar-benar luar biasa”

“Cho Kyuhyun!?”

“Hmmm… baiklah.. aku tadi berkata kalau aku dan istriku… mmm kau jauh-jauh datang dari Seoul ke Jeju hanya demi Toppoki di sini. Aku bilang juga kau hamil dan ngidam… Tentu saja mereka tidak tega mendengar hal itu bukan?” Ujar Kyuhyun santai sambil terus memasukkan makanan ke mulutnya.

Mata Shin Hye melebar. “Aissh… kau benar-benar gila… untuk apa kau berbohong seperti itu… Aigoo! lebih baik aku mengantri saja tadi”

“Aku kelaparan dan aku tidak mau mengantri Hye-ya… sudahlah… makan saja” ujar Kyuhyun.

Shin Hye menatap toppoki di atas meja. Lalu kembali melirik Kyuhyun sembari menaikkan asalnya. “Kyu…Kenapa toppokinya hanya seporsi ?”

“Apa kau tidak lihat seporsi ini isinya banyak sekali. Lagipula bukannya kau sendiri yang bilang tadi kalau kau tidak mampu menghabiskannya seorang diri? Sudahlah… seporsipun cukup untuk kita berdua”

Shin Hye menatap mangkuk toppoki di depannya sebelum akhirnya beralih ke arah namja di sebelahnya. Kyuhyun tampak santai menyumpit makanan itu ke dalam mulutnya. Makan semangkuk dengan Kyuhyun? Astaga… memikirkan hal itu kontan membuat kedua pipi gadis itu merona.

Mengenyahkan pikirannya, gadis itu mulai menyumpit makanan itu dan menikmatinya.

Melihat hal itu, Kyuhyun pun tersenyum.

“Hei!! Kenapa kau makan potongan yang besar-besar” tukas Shin Hye tidak terima

“Siapa cepat dia yang dapat Hye-ya…” ujar Kyuhyun sembari menyeringai.

“Aissh… kau ini… hei! Itu punyaku” jerit Shin Hye. Kyuhyun tertawa.

Alhasil keduanya berebutan menyumpit toppoki ke dalam mulut mereka. Nyaris seperti anak-anak yang berebutan mainan

Pemandangan yang cukup menyenangkan.

“Uhuk…uhuk..uhuk” Kyuhyun tersedak. “Astaga Kyu…” Cepat-cepat Shin Hye mengambil segelas air putih dan meminumkannya pada laki-laki itu. Refleks gadis itu mengusap punggung Kyuhyun yang masih terus terbatuk-batuk.

“Sudah merasa baikan?”

Kyuhyun mengangguk. Kemudian keduannya tertawa menyadari kekonyolan yang mereka perbuat.

Namun tiba-tiba jantung Shin Hye kembali berdegup kencang kala jemari Kyuhyun mengusap sudut bibirnya.

“Ada saus” bisik Kyuhyun

Lagi-lagi pipi yeoja itu memerah.

********

“Jadi Hye Mi sudah menikah?” Tanya Shin Hye saat mereka sudah kembali berada di dalam mobil. Bodoh sekali gadis itu bertanya di saat dia sudah tahu jawabannya.

Pandangan Kyuhyun teralih dari jalanan di depannya ke arah Shin Hye yang tampaknya mulai menyesali pertanyaan itu.

“Aku rasa kau sudah tahu sendiri Hye-ya” jawab Kyuhyun berusaha menahan senyum gelinya.

“Ehm… iya.. maksudku… aku tidak menyangka dia sudah menikah…. dia.. maksudku.. kalian tampak sangat akrab” Sial! Kenapa kau mengatakan hal ini Shin Hye! Apa urusannya denganmu kalau mereka akrab? Demi Tuhan! Siapapun bisa dekat dengannya rutuk batin Shin Hye.

“Tentu saja kami akrab… dia kan sepupuku. Anak dari adik ibuku”

Sepupu? Shin Hye membelalakkan matanya. Astaga dia baru tahu informasi ini. Waktu SMA dulu tidak ada seorangpun yang tahu kalau mereka sepupuan. Dulu banyak yang merutuk gadis itu karena kedekatannya dengan Kyuhyun.

Sial! Kenapa saat mendengar hal itu… dia jadi ingin tersenyum lebar?

“Kau tahu Hye-ya… saat ini aku sangat ingin menukar apapun yang kumiliki demi mengetahui isi kepala cantikmu itu” ujar Kyuhyun dengan senyumnya yang mampu meluluhkan siapapun.

********

“Kita sudah sampai” ujar Kyuhyun saat dia membuka pintu mobil untuk Shin Hye.

Shin Hye tidak sepenuhnya mendengar apapun yang diucapkan namja itu. Karena saat ini pandangannya benar-benar terpusat pada pemandangan yang ada di hadapannya.

Tuhan…. ini…indah sekali….

Hamparan bunga kuning canola yang cantik menyelimuti sejauh mata memandang. Nyaris membuat Shin Hye kehilangan nafas. Tak mampu berkata-kata.

Dan saat itu gadis itu dilanda Dejavu… semburan kenangan sontak membanjiri kepalanya. Membuatnya penuh… ingin meledak.

Kyuhyun mengamati ekspresi Shin Hye dengan hati-hati. “Shin Hye?” Panggil Kyuhyun khawatir karena gadis itu masih tetap saja terdiam… terpaku.

Lalu gadis itu menoleh ke arah Kyuhyun. Matanya berkaca-kaca. “Kyu.. aku pernah ke sini” ucapnya sedikit bergetar.

Pupil mata Kyuhyun membesar campuran antara rasa ragu-ragu lega, takut, bahagia, yang menyerangnya secara bersamaan. “Jadi kau sudah ingat?” Tanyanya cepat.

Shin Hye mengangguk semangat. “Iya Kyu… Astaga… tempat ini… di sinilah aku berlibur bersama appa dan eomma waktu kecil dulu” gadis itu kini tersenyum lebar.

“Lalu?” Desak Kyuhyun tidak sabar.

“Ya… aku dulu sering berlari-larian di sini… bersama appa dan eomma…. kau tahu Kyu aku seperti tenggelam di antara bunga-bunga ini” ujar Shin Hye sambil sejenak memejamkan matanya.

“Terus?” Desak Kyuhyun lagi

Shin Hye mencoba mengingat-ingat. “Ah iya… di sekitar sini ada tempat penginapan… di situlah kami sekeluarga menginap. Hei aku jadi ingin melihatnya..”

“Selain itu?” Tanya Kyuhyun lagi. Shin Hye mengerutkan keningnya tidak mengerti.

“Ya… selain itu… kami pergi berkeliling Jeju… entahlah Kyu… itu sudah lama sekali… aku tidak terlalu ingat tempat-tempat apa saja yang kami kunjungi dulu” jawab Shin Hye

“Aish.. Hye-ya… bukan itu!” Tukas Kyuhyun.

Shin Hye semakin tidak mengerti. “Bukan itu? Apa maksudmu Kyu?”

Kyuhyun menghela nafas panjang. “Sudahlah! Lupakan saja! Kajja, kita kelilingi tempat ini”

Walau masih kebingungan… Mendengar hal barusan sontak membuat Shin Hye semangat. “Kajja!!”

Dan sekali lagi tangan Kyuhyun menarik jemari Shin Hye untuk mengikuti langkahnya.

*******

“Uwa!!! Benar ini dia tempatnya! Astaga… tak kusangka penginapan ini masih sama seperti dulu… tidak ada perubahan sama sekali” pekik Shin Hye senang.

Kyuhyun tersenyum saat melihat eksperesi kebahagiaan di wajah gadis itu.

Kemudian Shin Hye berlari mengelilingi tempat itu seperti seorang anak kecil yang mengelilingi Disneyland.

“Kyu!!! Ayo!!” Teriak Shin Hye yang kini sudah berada ditengah-tengah hamparan bunga Canola. Gadis itu berputar-putar sembari merentangkan kedua tangannya.
Kyuhyun tersenyum lagi. Tetapi tiba-tiba namja itu terkesiap. Shin Hye terjatuh.

“Shin Hye!!” Kini Kyuhyun berlari ke arah gadis itu.

“Shin Hye… kau tidak apa-apa kan? Kau terluka? Mana yang sakit?” tanya Kyuhyun panik.

Shin Hye menyeringai jahil. “Busted!” Ujarnya sambil tertawa terpingkal-pingkal.

Kyuhyun melongo. Kemudian di saat dia menyadari Shin Hye mengerjainya. Ditatapnya gadis itu jengkel.

“Park Shin Hye…. kau ini benar-benar… hei… kau mau kemana!?”

Shin Hye sudah berlari menjauh dari Kyuhyun sambil menjulurkan lidahnya. Mengejek namja itu.

“Aissh gadis itu.. hei Hye-ya!! Kau pikir kau bisa kabur!? Kemari kau!” Kyuhyun kini berlari mengejar Shin Hye.

“Hahahahaha” Shin Hye tertawa.

********

Kyuhyun dan Shin Hye kini merebahkan tubuh mereka di hamparan bunga-bunga. Nafas mereka masih sedikit tersenggal-senggal karena aksi kejar-kejaran tadi.

“Gomawo Kyu…” ujar Shin Hye pelan.

Kyuhyun menoleh memandangi Shin Hye yang masih terus menatap langit.

“Untuk…?”

Shin Hye kini mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki itu. “Tentu saja untuk hari ini. Ini… benar-benar luar biasa. aku sangat senang. Berada ditempat ini membuatku kembali mengingat appa”

Tatapan Kyuhyun pada gadis itu kian dalam saja. Membuat pipi yeoja itu kembali merona.

“Kau tahu Kyu… saat itu adalah saat terakhir kami berlibur sebagai keluarga yang utuh. Setelah itu… hubungan appa dan eomma tidak lagi harmonis.” Shin Hye terpekur sejenak. Kemudian gadis itu menghela nafas panjang.

“Dua tahun kemudian… mereka bercerai. Hah… aku sangat terpukul saat mengetahui keputusan mereka itu. Aku ikut dengan eomma meski sebenarnya appa lah yang paling dekat denganku. Hari kematiannya adalah hari yang paling buruk dalam hidupku. Hah… Aku benar-benar merindukannya.” Ujar Shin Hye mencoba tersenyum. Kemudian dia menundukkan kepalanya.

“Hei… mau kuberitahu sesuatu?” Kini Shin Hye mendongak memandangi Kyuhyun.

“Ibuku juga sudah meninggal seperti ayahmu. Hal itu terjadi saat aku masih berusia 7 tahun. Aku juga sangat terpukul. Tetapi waktu itu ada seorang gadis kecil yang berkata padaku kalau ibuku sekarang sudah menjadi bintang di langit. Aku mungkin tidak bisa melihatnya.. tetapi ibuku selalu mengawasiku dari atas sana. Jika dia melihatku bersedih… tentu ibuku akan lebih bersedih lagi. Hah…. dasar gadis kecil itu… aku tidak habis pikir dia bisa mengucapkan kata-kata bijak seperti itu… dan kau tahu Hye-ya… ajaib… hatiku langsung damai saat mendengar hal itu” Kyuhyun tertawa sejenak.

“Uwa… bijaksana sekali gadis itu” celetuk Shin Hye. Kyuhyun mengangguk. “Dia bilang itu kata-kata dari appanya saat neneknya meninggal’

Shin Hye tertawa. Kemudian dia kembali menghela nafas “Aku tidak bersedih kok Kyu… aku malah bersyukur masih bisa mengingat hal ini… setidaknya aku pernah merasakan rasanya keluarga harmonis” lalu gadis itu kembali menatap Kyuhyun “sekali lagi… terimakasih ya.. karena sudah membawaku ke tempat ini”

“Sama-sama Hye-ya…” kata Kyuhyun.

Kemudian waktu seakan berhenti saat keduanya saling tenggelam dalam tatapan masing-masing.

“Hye-ya… sebenarnya… aku….”

“Kyu… tunggu sebentar”

Kata-kata Kyuhyun kembali terpotong saat Shin Hye tiba-tiba berdiri. Raut wajahnya berubah… tampak seperti sedang mencoba mengingat sesuatu.

Kyuhyun kini juga ikut bangkit bediri.

“Astaga Kyu… aku tiba-tiba ingat suatu tempat… kajja!!” Kini Shin Hye menarik tangan Kyuhyun dan melangkah pergi.

******

Tampak sebuah danau kecil jernih dengan beberapa angsa putih di atasnya. Begitu indah…

Shin Hye melonjak kegirangan. “Aku tahu tempat ini…. dulu aku sering bermain di sini…”

Kyuhyun terkesiap.. terpana memandangi pemandangan di hadapannya. Kemudian dia menoleh ke arah Shin Hye yang tampak sumringah.

“Astaga! Aku ingat lagi….” pekik Shin Hye seraya menepuk jidatnya “Waktu itu aku pernah punya teman bermain di sini… aissh.. aku lupa namanya… pokoknya seorang anak laki-laki… hmmm aku sepertinya memanggilnya oppa…”

Kyuhyun terdiam.

“Aku bertemu anak itu di sini… dia sedang menangis… hmmm” sejenak gadis itu mencoba mengingat-ngingat “Lalu aku marahi dia… tangisannya itu kuat sekali… aku bilang bebek-bebek itu bisa lari gara-gara tangisannnya itu”

Shin Hye tergelak “Hahaha bodohnya aku… masa angsa-angsa itu kuanggap bebek? Hahaha… dan semenjak itulah kami jadi akrab… tapi sayang sekali… sekarang aku tidak tahu lagi anak laki-laki itu berada di mana. Setelah kami kembali ke Seoul… aku tak pernah melihatnya lagi” ujar Shin Hye seraya mengambil sebuah batu dan melemparnya di tengah danau. Sontak angsa-angsa di tengah danau terkejut dan nyaris kocar-kacir.

Shin Hye menutup mulutnya “Ups…. mianhae bebek eh… angsa-angsa!!” Teriak gadis itu. Kemudian dia tertawa konyol.

Shin Hye menoleh ke arah Kyuhyun. Aneh… kenapa namja ini diam saja.

“Kyu?” Panggil Shin Hye bingung. Kyuhyun menatapnya dalam-dalam

“Apakah anak laki-laki itu memanggilmu bebek jelek Hye-ya?” Tanya Kyuhyun pelan.

“Hmmm… iya… benar… aku sampai kesal karena dia memanggilku seperti itu..hahaha” Kemudian dia terdiam. Akhirnya dia menyadari sesuatu. Dan menatap Kyuhyun kaget.

“Tunggu dulu.. kenapa.. kau tahu? Ah….” Shin Hye kembali menyadari kalau Kyuhyun juga memanggilnya dengan sebutan itu…

“Kyu?”

Kyuhyun kini berdiri menghadap Shin Hye. Tubuh tingginya yang menjulang… sontak membuat gadis itu terintimidasi. Kenapa dia tahu? Kenapa? Dan kenapa dia juga memanggilku dengan sebutan itu? Beribu pertanyaan menyerbunya.

“Hei.. bodoh! Itu angsa! Bukan bebek!”
“Aniya! Itu bebek oppa!”
“Aisssh…kau yang bebek… bebek jelek”
“Kyaaa!!! Oppa jahat!!”
“Hahaha”

“Ha!? Jadi kau ingin aku menjadi pacarmu?? Apa kau gila?? Hei kawan-kawan!!!! Dengar! Si bebek jelek ini menginginkanku menjadi pacarnya!! Hahahahahaha!!!!Dengar ya bebek jelek! Aku tidak suka kau! Kau itu bukan tipeku!”
“Hei bebek jelek! Kau mau kemana!? Kau takut padaku? Hahaha”

Shin Hye mundur seketika.

“Apakah kau masih ingat Hye-ya…. anak laki-laki itu pernah berkata kalau dia akan menunggumu dewasa dan akan segera menjadikanmu miliknya?” Kata-kata Kyuhyun menghantam Shin Hye secepat kilat.

Shin-Hye tiba-tiba berlari…. menjauh secepat yang dia bisa.

Tidak mungkin! Tidak mungkin Kyuhyun adalah anak laki-laki itu… Shin Hye berusaha menyangkali pikirannya

Tetapi sekuat apapun dia menyangkal, hati kecilnya tahu jika anak laki-laki di masa kecilnya dulu adalah Cho Kyuhyun.

Tuhan… dia merasa terekspos… merasa dibodohi. Berarti selama ini Kyuhyun sudah mengenalnya mengetahui siapa dirinya.

“Shin Hye!”

Gadis itu terkesiap karena tiba-tiba Kyuhyun sudah menangkap tangannya dan menggenggamnya erat-erat. Wajahnya panik.

“Shin Hye! Dengarkan aku… aku ingin mengatakan sesuatu!” Kyuhyun memohon dengan sangat.

“Lepaskan aku!”

“Tidak Hye-ya… dengarkan aku…. tolong jangan kabur dariku” ujar Kyuhyun semakin panik.

Shin Hye menatap Kyuhyun dingin

“Kenapa Kyu… kenapa kau tidak pernah memberitahuku selama ini?”

Kyuhyun terdiam. Manik mata Shin Hye membiusnya tajam. Pada akhirnya namja itu menghela nafas panjang seraya memejamkan matanya sejenak.

Lalu Shin Hye ditarik… dan jatuh ke dalam pelukannya. Direngkuhnya gadis itu erat-erat. Aroma Shin Hye yang memabukkan membuatnya melayang.

“KARENA AKU MENCINTAIMU PARK SHIN HYE!! SARANGHAEYO!!” Teriak Kyuhyun… terdengar nyaris seperti bentakkan frustasi.

Shin Hye merasa rubuh…. jantungnya sudah melompat keluar… sendi-sendinya lemas… nafasnya terhenti.

Kyuhyun mencintainya?

Separuh hatinya melonjak gembira. Kyuhyun mencintainya…. Astaga… ini seperti mimpi saja…

Tetapi separuh hatinya yang lain menampilkan kilasan masa lalu yang menyakitkan. Bagaimana Kyuhyun dulu menolak pernyataan cintanya sewaktu SMA dan mempermalukannya di depan seisi sekolah…. bagaimana Kyuhyun yang selalu membullynya… membuat dirinya menjadi bahan ejekkan permanen siswa-siswi lain. Tidak… laki-laki ini pasti kembali mempermainkannya.

Dan perasaan itu lebih mendominasi Shin Hye dari apapun.

Shin Hye menyentak dirinya keluar dari pelukan Kyuhyun dengan kasar. Kyuhyun terkesiap

“Kau bohong!! Sekarang lepaskan tanganmu dariku…Cho Kyuhyun-ssi! Jangan ganggu hidupku lagi!” Lalu Shin Hye kembali berlari. Meninggalkan Kyuhyun dengan ekspresi kesakitan yang terpahat di wajahnya.

*******

Shin Hye’s POV

Bandara Incheon, Seoul

Kutarik koperku seraya memperbaiki letak kacamataku. Berusaha menyembunyikan bengkak dan sembab di sana.

Kulirik jam tanganku. Sekarang sudah jam 7 malam. Kemudian kuedarkan pandanganku di sekeliling bandara. Mencari-cari

“Hei!! Shin Hye!! Kami di sini!!”

Aku tersenyum saat melihat Hye Sun dan Eun Hye yang melambai-lambaikan tangan ke arahku.

Kupercepat langkah kakiku menuju mereka.

Lalu kupeluk mereka erat-erat.

“Hei Shin Hye…kau begitu merindukan kami ya?” Tanya Eun Hye.

Aku tidak bisa berkata-kata. Aku sekarang hanya butuh pelukkan dari mereka. Dari sahabat-sahabatku.

“Err… So Eun tidak bisa datang menjemputmu Shin Hye… dia sedang tidak enak badan… tapi dia menunggu telepon darimu nanti” tambah Hye Sun

“Lho… dimana Kyuhyun?” Tanya Eun Hye lagi.

Mendengar nama itu membuat hatiku semakin pedih.

“Dia masih ada urusan di sana… sudahlah ayo kita pulang” kataku sambil menarik koperku.

Ya… aku ingin pulang… aku ingin mengunci diriku di kamar dan menjerit… meluapkan emosi menyesakkan ini sepuas hatiku.

Cho Kyuhyun… terimakasih karena kembali mempermainkanku… aku tahu sekarang kau pasti menertawakan kebodohanku.

Pikiran itu semakin membuat dadaku sesak.

***** ToBe Continued ******

Author’s Note (Password Part End)

Hai… hai…. akhirnya sampai juga di part ini… (lompat-lompat, jingkrak-jingkrak) karena tentu saja…. NEXT PART IS THE LAST PART!!! Kyaaaaa m>_<m

Saya sangat berterimakasih buat para readers (baik yg aktif atau yang silent) karena udah bersedia meluangkan waktunya membaca ff saya yang rada ga jelas ini… Apa jadinya saya tanpa kalian.

Spesial tentu saja buat readers aktif yang udah repot-repot meninggalkan jejaknya di setiap part MAG (Shin Hye's Stories). Komentar dari kalian adalah pemacu saya.

Tau gak…ada kalanya mood saya hilang entah kemana… bahkan dulu pernah berniat ga ngelanjutin ff ini. Tapi saat membaca keantusiasan kalian… semangat saya jadi bangkit lagi.

Walau aktif readers saya bisa dihitung dengan jari… saya tetap bersyukur akan hal itu. Hug and kiss buat kalian….

So guys, Big thanks buat:
Afifah Lania, Rhiny M, Wahyu, Muji Sriati, Emylia Dk, Putri Fadia Perdana, Syzygii, Leekhom, Yerin Rinda, Sassy (Sasqya), Chankqy (Nari_Cha), ShinHye Lee (andrini diah), Devi Sutomo, Mira_MM, Airish, Kutrotunnada, gie egy (nurhayati), Eka Rosemia, Fadil Fafa, Upikabu, Ida Royani, Chocho, Sarah Susanti, Fiema (Fitri Erma), Aikurasin, Jhunae, Windy (Dewi windy), Vivilzy, kak Selvi Telaumbanua, kak Mercy Zebua, Yarni Laia, Dek Sri Arwanti, dan Wilman

Karena kalian udah begitu baik memberi komentar, kritik dan saran buat ff ini dari awal ff ini dipost, saya akan memberikan password part end MAG (Shin Hye's Story) pada kalian tanpa perlu merequestnya lagi.

Saya udah kirim passwordnya ke alamat email yang kalian gunakan untuk memberi komentar. Terus bagi kalian yang juga udh cantumin surel FB kalian, saya udah kirim message langsung ke situ. Silahkan cek yaaaaa…Jadi pas part end nya dipost ga perlu repot request password dulu hehehe..

Yah… walau ga sebanding sih dengan apa yg udah kalian beri ke saya…. hehehe

The last.. buat new reader yang maw request password bisa langsung ke sini aja yaaa guys… just klik Need Password

Jangan ragu.. jangan bimbang… pasti saya kasih ^^

Oke deh.. sekian dulu embel-embel dari saya… maaf kalau part ini ceritanya makin konyol saja…

Penuh cinta…
♥Vieveelaristy♥

Posted from WordPress for Android